Situs-Peternakan.Com – Babesiosis merupakan penyakitruminansia yang diakibatkan Bavesia bovis dan Babesia bigemina. Sebenarnya terdapat
beberapa genus babesia seperti B. argentina, B.mayor, B.berbera, dan
B.divergens. Namun yang sering ditemui pada Sapi adalah genus Babesia bigemina
yang bersifat pathogenesis.
Parasit Babesia bentuknya bervarias ada bundar dan lonjong. Sering ditemukan pada sel darah merah atau
eritrosit pada sapi. Pada awal-awal infeksi parasit ini tidak beraturan dan
berukuran kecil. Saat mulai berkembang biak dengan membelah diri ukuran
panjangannya sekitar 4-5 mikron.
By Youtube: Salah satu gejala Babesiosis pada Sapi |
Penularannya sama seperti pada penyakit Anaplamosis yang
berasal dari vector caplak, peratalan yang kurang steril.
Babesiosis lebih banyak menyerang sapi dewasa yang dapat
menyebabkan kematian (mortalitas) hingga 90 %. Sedangkan sapi usia dibawah 20
bulan juga dapat terkena Babesiosis namun hanya menunjukan gejala ringan yang hampir
tidak tampak dan kematiannya rendah.
Gejala Umum Sapi Terkena Babesiosis
- Masa inkubasi 7-14 hari
- Demam dengan suhu tubuh mencapai 41 derajat C.
- Pernapasan terlihat cepat
- Nafsu makan menurun
- Terlihat lemah dan depresi
- Penurunan produksi susu (pada sapi perah)
- Terjadi abortus pada sapi bunting
- Sering diarea (bercampur antara lendiri dan gumpalan darah)
Pengobatan dan Pencegahan
Jika ditemukan gejala seperti diatas segera dilakukan
karantina dan diberikan obat Berenil (Squib) dan Inizol dengan dosis sesuai
petunjuk.
Untuk Pencegahan dapat dilakukan dengan pemberantasan
populasi caplak, dan membersihkan lingkungan yang berpotensi menjadi tempat
untuk berkembangnya caplak.