Penyakit Radang Paha (Black Leg), Penyakit Yang Sering Menyerang Sapi dan Domba

Situs-Peternakan.Com Penyakit Radang Paha (Black Leg) adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri clostridium chauvoei berspora bersifat anaerob dan sifatnya yang  tahan terhadap pengaruh fisik maupun kimiawi. Penyakit ini dapat menyerang semua hewan khususnya ternak ruminansia terutama Sapi dan Domba. Pada sapi lebih sering menyerang pada  usia 6 – 18 bulan. Sedangkan domba dapat terserang pada semua umur.

Penyebab penyakit blackleg biasanya akibat luka pada kulit yang menyebabkan pendarahan yang dapat menjadi sarang bakteri clostridium chauvoei. Perilaku sapi maupun domba sendiri sering berbaring di lantai kandang dan sering digembalakan pada tanah lapang sehingga bakteri mudah masuk dan berkembang dengan cepat untuk menginfeksi. Sedangkan sumber utama munculnya bakteri clostridium chauvoei sendiri berasal dari tanah, air, pakan, yang membentuk spora dan mencemari lingkungan. Biasanyanya penyakit ini sering muncul setelah banjir. Di Indonesia setidaknya di pulau Jawa, Kejadian penyakit radang paha pada sapi sering ditemukan terutama pada than 1960.

Tanda atau Gejala Umum Penyakit Radang Paha (Black Leg) pada Sapi dan Domba
  • Demam tinggi
  • Nafsu makan berkurang,
  • Depresi (malas bergerak, gelisah)
  • Terjadi kepincangan pada kaki diikuti pembengkakan
  • Keluar darah pada hidung dan dubur
  • Otot yang terluka terlihat berbintik  dan memerah serta bila ditekan terasa krepitasi (adanya gas/udara diantara serabut daging)
  • Kematian mendadak setelah terjadi tanda gejala 1-2 hari.

Pencegahan dan Pengobatan

Pencegahan adalah hal utama untuk terhindar dari penyakit ini dengan jalan melakukan pembakaran atau semprot dengan desinfektan terhadap permukaan lantai atau tanah yang terindikasi adanya bakteri clostridium chauvoei. Jaga selalu kandang dalam keadaan bersih dan juga pakan dan air minum harus dalam keadaan bersih.

Lakukan pemisahan sapi dan domba yang sakit ke kandang karantina. Berikan vaksinasi berupa formol vaksi tiap 10 ml tiap sapi dengan cara di suntik. Selain itu berikan imunisasi pasif berupa antiserum disuntikkan ke dalam pembuluh darah vena. Jika ditemukan sapi atau domba mati mendadak segera dilakukan pembakaran dan jangan dikubur, karena bisa menyebarkan bakteri melalui tanah.


Show Comments

Popular Post