Situs-Peternakan.Com – Penyakit Brucellosis atau biasa di
Indonesia disebut penyakit Keluron merupakan penyakit menular yang menyerang
sistem reproduksi yang disebabkan oleh bakteri genus Brucella. Penyakit ini
termasuk kategori penyakit zoonosis, dimana dapat menular dari hewan ke
manusia. Pada ternak Ruminansia sering
menyerang Sapi, Domba, Kambing, serta Babi. Penyakit ini hanya menyerang ternak
betina saja.
Bakteri genus Brucella terdiri dari genus yaitu Brucella abortus, Brucella canis,
Maris Brucella, Brucella melitensis, Brucella neotomae, Brucella ovis, Brucella
suis.
Penyakit ini dapat menimbulkan kerugian secara ekonomi cukup
besar, hal ini dikarenakan infeksi yang disebabkan oleh bakteri genus Brucella
terjadi secara persisten seumur hidup yang dapat menyebabkan keguguran
(abortus) pada umur kebuntingan 4 sampai 8 bulan tergantung hewan jenis
ternaknya. Kalaupun tidak keguguran anak
ternak akan lemah dan rentan dengan penyakit.
Penularan dapat terjadi pada hewan ternak baik jantan dan
betina. Penularan utama terjadi akibat peralatan kandang, makanan dan minuman
yang telah tercemar oleh bakteri Brucella terutama melalui jilatan dari hewan
ternak dan cairan berupa selaput janin yang keluar melalui rahim. Selain itu
dapat ditularkan melalui luka yang bersentuhan dengan kulit ternak yang telah
terinfeksi bakteri brucella. Melalui susu yang dapat ditularkan melalui indukan
ke anaknya (pedet). Penularan pada manusia biasanya terjadi setelah memakan
produk hasil ternak yang tidak diolah dengan suhu tinggi akibatnya bakteri
belum mati, serta para peternak yang berada dilokasi kandang.
Tanda atau Gejala Umum Penyakit Brucellosis Pada Ternak
Ruminansia
- Terjadi Keguguran (abortus)
- Cairan janin berwarna keruh saat keguguran
- Terjadi kebengkakan pada persendian atau testes (pejantan)
- Pada susu tidak ada gejala secara klinik yang menunjukkan adanya bakteri brucella
- Terjadi penurunan produksi susu secara tiba-tiba (sapi perah)
Pencegahan dan Pengobatan
Penyakit ini bersifat persisten seumur hidup perlu dilakukan
usaha pencegahan untuk mengurangi penularan keternak yang
sehat dengan cara tindakan vaksinasi dan sanitasi, serta tata laksana dalam
pemeliharaan. Saat ini belum ada
pengobatan yang secara efektif dapat menyembuhkan brucellosis. Apabila sudah
kronis dibutuhkan waktu yang lama pengobatannya dengan obat atau vaksin dengan
dengan dosis yang besar.
Ternak betina yang telah keguguran segera dibersihkan dan
didesinfeksi dengan desinfektan terutama pada bagian vagina. Fetus dan plasenta
harus segera dibakar. Letakkan ternak yang terinfeksi bakteri brucella
diletakkan pada kandang yang terpisah dengan ternak lainnya.