Situs-Peternakan.Com – Penyakit Ingusan (Malignant Catarrhal
Fever) adalah penyakit menular yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit ini
bersifat akut yang dapat menimbulkan kematian. Mortalitas penyakit ini cukup
rendah berkisar dibawah 7 % sedangkan Rata-rata Morbiditasnya kisaran 50 – 100 %. Di
Indonesia penyakit MCF lebih sering menyerang ternak sapi terutama sapi Bali dan
kerbau yang ditandai dengan keluarnya cairan berupa ingus dari lubang hidung yang
menjadi ciri khas gejalanya.
Penyebab utama penyakit Ingusan (Malignant Catarrhal Fever) adalah karena disebabkan oleh virus yang
termasuk kelompok gammaherpesviruses seperti Rhadinovirus genus. Virus
Rhadinovirus genus diketahui terdiri dari 10 genus salah satu diantaranya yaitu
ovine herpervirus-2 (OHV-2) sering ditemukan pada domba, caprine herpesvirus-2
ditemukan pada kambing, dan alcelaphine herpesvirus-1 ditemukan pada rusa.
genus tersebut bersifat pathogen. Oleh karena itu ternak sapi maupun kerbau
yang lokasi peternakannya berada tidak jauh dengan peternakan domba maupun
kambing rentan terhadap penyakit ingusan.
Bahkan dilansir dari situs Wikipedia penularan atau infeksi dapat
terjadi hingga jaran 5 KM dari domba terdekat.
Tanda atau Gejala Umum Penyakit Ingusan (Malignant Catarrhal
Fever) :
- Demam tinggi di atas 41 derajat celcius
- Keluar cairan (ingus) dari hidung dan mata
- Kesulitan dalam bernapas
- Depresi dengan menunjukkan perilaku sering bergerak-gerak (tidak bisa diam)
- Terkadang sering berbaring di lantai kandang
- Gemetaran / kejang
- Penurunan kondisi dan kekurusan akibat nafsu makan menurun
- Terjadi lesi kulit
- Sering sembelit diikuti diarea yang berwarna merah seperti darah
Pencegahan dan Pengobatan
Karena penyebab penyakit Ingusan (Malignant Catarrhal Fever) adalah virus jadi tidak ada
obat yang dapat menyembuhkan yang bisa dilakukan adalah pemberian vaksin yang
tujuannya untuk menurunkan gejala klinis semata sesuai anjuran dokter, karena sifat penyakit ini dapat sembuh dengan sendirinya setelah melewati masa gejala klinis. Hal
utama yang diperhatikan untuk mencegah penyakit ini adalah dengan memisahkan sapi-sapi yang memiliki gejala
demam selama tiga hari (ephermal) ke kandang karantina. Lakukan sanitasi
kandang dengan ketat, pemberian makan dan minum yang bersih.