Situs-Peternakan.Com – Penyakit Jembrana merupakan penyakit
yang disebabkan oleh virus yang sering menyerang ternak ruminansia terutama
Sapi Bali. Penyakit ini tergolong baru di Indonesia sebab hanya ditemukan pada
Sapi Bali saja. Awalnya penyakit ini terjadi di Kabupaten Jembrana, Bali
sekitar tahun 1964 dan saat ini telah menyebar ke seluruh Indonesia seperti
Jawa Timur, Kalimantan,dan Bali.
Penyakit Ini disebabkan oleh virus yang dinamakan lentiviridae
family Retroviridae. Virus ini tergolong baru dan satu kelompok dengan virus
HIV penyebab AIDS pada manusia. Sehingga menarik perhatian dunia sehingga
banyak para peneliti yang ingin meneliti lebih jauh tentang virus ini.
Sumber utama penyebaran virus lentiviridae secara mekanis disebabkan oleh gigitan lalat penghisap darah seperti Tabanus sp,
Penyakit jembrana Sifatnya yang akut dapat menyebabkan
kematian (mortalitas) yang sangat tinggi sekitar 17% dan mordibidatas juga
tinggi. Sehingga mempengaruhi produktivitas dan dunia pertanian karena Sapi
Bali banyak digunakan sebagai sapi potong dan sapi pekerja.
Gejala Umum Sapi Bali Terkena Penyakit Jembrana
- Masa inkubasi 4 – 12 hari disertai tanda-tanda
- Suhu tubuh meningkat hingga 42 derajat C
- Diare yang bercampur darah
- Terjadi pembengkakan pada kelenjar limfeprescapularis, prefemoralis,dan parotis
- Terlihat adanya bercak darah pada kulit
- Terlihat depresi
- Kematian mendadak (Jika telah akut)
Pengobatan dan Pencegahan
Karena disebabkan oleh virus sejauh ini belum ada
antibiotika yang dapat menyembuhkan penyakit ini. Vaksinasi yang biasa
dilakukan hanya sekedar untuk mengurangi gejala yang terjadi yaitu menggunakan
vaksin inaktif. Sapi Bali dapat sembuh dengan sendirinya setelah melewati gejala
klinis atau 5 minggu setelah infeksi. Namun demikian Sapi Bali akan tetap
terinfeksi secara persisten sedikitnya selama 25 bulan dengan tidak menunjukkan
gejala sakit. (Soeharsono et al. 1990).
Pencegahan adalah hal yang terpenting untuk mengurangi
resiko terkena penyakit jembrana yaitu dengan cara mengkarantina sapi Bali yang
sakit, pembakaran jika ditemukan sapi yang mati, pembakaran terhadap kotoran
yang tercemar yang menjadi tempat hidup lalat (vektor). Selain itu pembersihan kandang dengan melakukan penyemprotan
desinfeksi dan peralatan kandang seperti makan dan minum.