Situs-Peternakan.Com – Penyakit Bovine Genital
Campylobacteriosis atau Vibriosis merupakan penyakit yang menyerang kelamin
pada sapi terutama betina yang disebabkan oleh
bakteri Campylobacter foetus. Bakteri ini menyerang system reproduksi
pada sapi terutama pada betina yang menyebabkan kematian embrio, infertilitas,
calving interval yang lama, dan kadang terjadi aborsi. Sedangkan pada pejantan
yang rentan terkena Vibriosis adalah pejantan yang berumur di atas 3 tahun
dimana infeksinya bersifat permanen.
Bakteri Campylobacter foetus merupakan bakteri gram negative
berbentuk melengkung atau spiral. Bakteri ini dapat dibedakan menjadi 3
subspecies yaitu C. fetus, C. fetus intestinalis, dan C fetus jejuni. Namun C. fetus yang sering ditemukan yang
menyebabkan aborsi pada sapi. Campylobacter spp ini tidak dapat bertahan hidup oleh sinar
matahari dan desinfektan.Dalam perkembangannya C.fetus Subsp memunculkan nama
baru yaitu subspecies veneralis yang merupakan bakteri gram negative yang
bersifat patogenik yang menyebabkan vibriosis pada sapi.
Penyakit ini ditularkan melalui perkawinan alami antara
hewan telah terinfeksi dengan hewan yang sehat. Selain itu dapat ditularkan
melalui Inseminasi Buatan (IB) dengan semen pejantan yang telah terkontaminasi.
Gejala Umum Sapi Yang Terkena Penyakit Vibriosis :
- Calving interval yang lama (siklus estrus tidak teratur)
- Tingkat kehamilan yang rendah
- Aborsi (kematian dini pada janin)biasanya diusia kebutingan muda
Pengobatan dan Pencegahan
Pengobatan dapat diberikan pada sapi yang terinfeksi dengan
antibiotika seperti streptomisin dan penstrep pada system reproduksi baik
jantan dan betina. .Pemberian dilakukan sebanyak satu kali setelah didiagnosis. Pengobatan dilakukan kembali sebelum masuk musim kawin. Untuk pencegahan dapat dilakukan
vaksinasi terhadap sapi yang sehat. Jika melalui perkawinan melalui IB semen harus benar-benar
bersih dan terbebas dari penyakit vampylobacteriosis. Baca juga Penyakit Leptospirosis Pada Sapi