Sapi Limousin merupaka sapi yang ditemukan di Haute-Vienne, Prancis dimana awal mula ditemukan sapi ini dibuktikan dengan lukisan dinding di Gua Lascaux pada abad ke 18. Selama berabad-abad, sapi ini telah didomestikasikan (diternakkan). Sapi Limousine diternakkan untuk diambil dagingnya dan juga dijadikan sebagai sapi pekerja untuk pertanian karena kekuatan dan kecepatannya dalam pengolahan tanah,
Secara genetik, sapi Limousin adalah sapi potong yang berasal dari wilayah beriklim dingin, merupakan sapi tipe besar, mempunyai volume rumen yang besar, voluntary intake (kemampuan menambah konsumsi diluar kebutuhan yang sebenarnya) yang tinggi dan metabolic rate yang cepat, sehingga menuntut tata laksana pemeliharaan yang lebih teratur. Di Indnesia sapi limousin disilangkan dengan berbagai jenis sapi lain, seperti misalnya dengan sapi peranakan ongole, sapi brahman atau sapi hereford.
Karakteristik Sapi Limousin
- Tinggi sapi bisa mencapai 1,5 meter.
- Mempunyai bulu yang sangat tebal dan kompak menutupi seluruh tubuhnya.
- Bangsa sapi Limousin memiliki warna mulai dari kuning sampai merah keemasan.
- Tanduknya berwarna cerah.
- Bobot lahir tergolong kecil sampai medium, Sapi Betina dewasa dapat mencapai 575 kg sedangkan pejantan dewasa mencapai berat 1100 kg.
- Fertilitasnya cukup tinggi, mudah melahirkan, mampu menyusi dan mengasuh anak dengan baik serta pertumbuhannya capat (Blakely dan Bade, 1994).