Sejarah mencatat bahwa domba ekor gemuk yang ada di Indonesia kemungkinan berasal dari Afrika yang dibawa oleh pedagang Arab, Spanyol pada abad ke 17, serta dibawa oleh pemerintah Hindia Belanda di abad ke 18. Banyak yang menganggap bahwa domba ekor gemuk merupakan domba asli Indonesia yang berasal dari Jawa Timur.
Karakteristik Domba Ekor Gemuk
- Berukuran sedikit lebih besar dibandingkan dengan domba lokal,
- Memiliki pola warna tubuh putih, wool kasar tetapi rapi, kepala ringan dengan bentuk muka melengkung (concaf), tipe teinga kecil dengan arah menyamping dan mendatar,
- Kebanyakan Pejantannya tidak bertanduk dan hanya sedikit yang mempunyai tanduk kecil, sedangkan betinanya tidak bertanduk.
- Memiliki ekor dengan ukuran yang tebal dan lebar.
- Domba ini merupakan domba pedaging atau domba potong , berat jantan dewasa antara 40–60 kg, sedangkan berat badan betina dewasa 25–35 kg.
- Tinggi badan pada jantan dewasa antara 60 – 65 cm, sedangkan pada betina dewasa 52 – 60 cm.
Domba Ekor Gemuk ini mampu beradaptasi pada kondisi kering dan panas dimana penyimpanan cadangan makanan dalam tubuh dilakukan dibagian ekor dan dimanfaatkan apabila diperlukan. Di daerah seperti Sumenep, Pamekasan, Situbondo, Probolinggo,
dan Pasuruan. Wilayah penyebaran tersebut merupakan daerah pantai dengan
curah hujan yang relatif kurang. Lahan-lahan dengan tanaman rumput yang
berukuran pendek yang menjadi kesukaan domba masih cukup banyak.