Makanan Hijauan Bagi Hewan Ternak (Part II)

Melanjutkan postingan sebelumnya mengenai makanan hijauan bagi hewan ternak, kali ini kita berlanjut ke Makanan Hijauan Bagi Hewan Ternak (Part II). yuk langsung saja ke pembahasannya,,,

IV. Tanaman Tunggal dan Campuran
Tanaman tunggal dan campuran dikenal adanya 2 cara penanaman hijauanm yaitu tanaman tunggal (monoculture) dan campuran. Pada tanaman tunggal hanya ditanam satu jenis tanaman saja. sedangkan pertanaman campuran merupakan campuran lebih dari satu jenis hijauan yang ditanam bersama-sama, misalnya jenis rumput dicampur dengan leguminose.

pertanaman campuran dengan menggunakan jenis leguminose akan sangat bagus mutunya. sebab leguminose dapat mensuplay nitrogen pada tanaman rumput, sehingga prodiksi bisa lebih baik dan menghemat pupuk. Pertanaman campuran merupakan sumber protein dan mineral yang berkadar tinggi bagi ternak, disamping memperbaiki kesuburan tanah.

beberapa keuntungan tanaman campuran dengan leguminose :

1. Memperbaiki unsur N dalam tanah, karena kemampuan leguminose untuk mengikat N dari udara oleh bakteri yang terdapat di dalam bintil2 akar
2. memperbaiki mutu makanan hijauan karena pretein dan kadar mineral cukup tinggi.
3. di daerah tropis di mana kelembaban rendah akan membatasi pertumbuhan tanaman rumput pada saat tertentu, tetapi dengan campuran leguminose, leguminose dapat memperbaiki pertumbuhan, karena akarnya lebih dalam.

V. Padang Penggembalaan (Pasture)

Padang penggembalaan merupakan sumber penyediaan hijauan yang lebih ekonomis dan murah. pada umumnya pemeliharaan ternak seperi sapi, baik sapi potong atau sapi perah yang digembalakan di lapangan, akan lebih murah daripada pemberian makanan penguat, karena :

a. Tenaga kerja yang diperlukan untuk mengurusi perawatan ternak lebih sedikit, sebab hewan langsung merumput di padang penggembalaan sendiri.
b. Rumput adalah paling murah di antara hijauan2 lain.
c. Mengurangi penggunaan feed-supplement (makanan tambahan) protein yang harganya sangat mahal.
d. hewan2 yang digembalakan sekaligus akan memupuk tanaman tersebut dengan kotoran mereka.

karena padang penggembalaan kegunaannya sangat efisien, maka perlu dikelola sebaik mungkin. supaya diperoleh produksi yang kontinu. yang dapat dilakukan defoliasi diatur denganm memperhatikan :


1. Pemotongan tahun-tahun pertama
pemotongan dilakukan dengan cara meninggalkan pangkal batan kira2 7,5 cm dari tanah, dimana hasil potongan tersebut bisa dipergunakan sebagai bahan silage atau hay.
2. Pemotongan bergilir (alternate grazing) atau Sistem rotasisistem ini biasanya dilakukan dengan cara membagi-bagi areal pangonan menjadi petak2 yang lebih semmpit (paddock) sesuai dengan maksud peternak, sehubungan dengan jumlah ternak yang digembalakan, pertumbuhan hijauan serta kelebatannya.

3. Penggembalaan Berat (Over-grazing) harus dihindarkanPelaksanaan penggembalaan berat yang tidak terkontrol akan merugikan akibatnya daya tampung pada penggembalaan yang tak sesuai. akibatnya produksi berikutnya rendah, pertumbuhan kembai lemah, yang akhirnya banyak tumbuhan rumput liar (weed), bahkan bisa menimbulkan erosi tanah.
4. Defoliasi yang terlallu ringan (under-grazing)pun harus dihindaripraktek2 defoliasi semacam ini juga akan merugikan, maka hal tersebut harus dihindari, sebab hijauan menjadi terlalu tua, serat kasar tinggi dan palatable dan nilai gizi sangat rendah.
Demikian Postingan Makanan Hijauan Bagi Hewan Ternak (Part II)semoga bermanfaat
Salam Peternakan,
Show Comments

Popular Post